Kemudian. Aku jatuh cinta pada sinar yang menembus. Jatuh cinta pada bayang halus mengelus.
Lalu. Aku jatuh cinta pada bisikan. Jatuh cinta pada petikan. Jatuh cinta pada sendu mendayu.
Gelap ini begitu gemerlap.
Sepi tak pernah mau menepi.
Sinar tak terlalu membinar.
Bayang ikut pergi melayang.
Bisik ini oh amat berisik.
Petik menjentik setiap detik.
Sendu mendayu merdu merayu.
Di luar. Jangkrik tak berhenti berkoar.
Sesekali. Tanah teriak terinjak jejak.
Mata memerah bukan karena marah.
Kantuk pun semakin keras mengutuk.
Namun kelopak belum hendak menguncup.
Walau sebenar-benarnya sudah tak sanggup.
Aku katakan sekali lagi.
Aku jatuh cinta pada gelap.
Aku jatuh cinta pada sepi.
Aku jatuh cinta pada sinar.
Aku jatuh cinta pada bayang.
Aku jatuh cinta pada bisik.
Aku jatuh cinta pada petik.
Aku jatuh cinta pada sendu.
Aku jatuh cinta pada malam.
Titip salam,
untuk malam.
Sja. Ruang, 28 Agustus 2010. 02:17 am.
No comments:
Post a Comment