3.2.14

menari-nari :)

ilustrasi berdasarkan ilusi gua semata


sekarang, gua sedang terlibat dalam produksi pementasan "samsara"-nya teater pagupon. konsep pementasannya: seni-drama-musik-tari. kalau penasaran, cus lah nonton pementasannya di gedung kesenian jakarta, 14-15 maret 2014 nanti.

kembali menari. setelah beberapa tahun lalu ikut dalam pementasan seni-drama-musik-tari "ode duka bhisma", kali ini gua kembali menari.

sebenarnya, menari bukanlah hal yang amat sangat baru bagi gua. dulu, waktu gua masih kecil, sekitar tk sampai sd, gua pernah ikut sanggar tari gema persada di balai rakyat pasar minggu. gua menari tari daerah. tapi, karena sekolah, ngaji, dan main-main, dan lain-lain, gua pun berhenti menari. nggak benar-benar berhenti sih sebenarnya. sekitar kelas 4 sd, tiba-tiba ada ekstrakurikuler menari. itungannya ekstrakurikuler, tapi semua anak wajib ikut. haha. embuh. sekitar kelas 5 atau 6 sd, gua pun menari. tiap akhir tahun pelajaran, waktu pengambilan rapot, biasanya ada pentas gitu. nah, gua dan temen-temen pun sok asik tampil nari. nari modern. maklum lagi jaman-jamannya britney spears dengan "baby, one more time"-nya. cihuy lah pokona mah (pada zaman itu).

masuk smp dan sma.. menari jadi asing bagi gua. gua nggak nari lagi, kecuali joget-joget di kamar sambil denger lagu. ditambah lagi, badan gua yang kurus kerempeng bikin gua enggan menari, malu, ngga pede. apalagi, kala itu (kesannya purba bgt yak), yang lagi ngetren adalah tari-tari modern yang banyak goyang dan rada-rada gitu deh, haha. jadi tambah males.

masuk kuliah.. baru nari lagi buat pementasan "ode duka bhisma". hahahahaha. mau ketawa.pentas nari lagi untuk pertama kalinya setelah sekian lama nggak nari. bayangkan. badan kurus kerempeng tapi harus nari ala-ala tari jawa yang lemah gemulai. jadinya ya lemah doang ngga gemulai. kaku broh. entahlah.

sekarang.. nari lagi. hihi. senang sih. tapi, ya itu tadi, masih 5k: keliatan kaku karena kurus kerempeng. haha. tapi gua senang, apalagi waktu nari cakilan. walau tampak bak tulang bergoyang. buahaha. wa memang bukan penari profesional karena profesi wa bukan penari.

turunlah ke pelukanku
nyanyikan lagu rindu para wanita
menata sanggul di tepi sungai
menarilah bersamaku
haha. biarkan. lagu pagupon yang sekarang beken karena dibawain payung teduh. lagu ini, selalu mengingatkan adegan di "ode duka bhisma" ketika gua--eh, amba, yang mau bakar diri sambil nari-nari. haha. udah ah. muihihi. :p

No comments:

Post a Comment