29.11.12

"Saya makan puisimu tiap hari, tapi ta*i saya tetaplah ta*i, tak kunjung jadi puisi."
"Sayang, kalau kau makan nasi lalu ta*imu tetap berupa nasi, lebih baik kaumakan ta*imu sendiri."
"Sayang, jangan begitu. Kasihan nanti pak tani."


(Sudah disensor tapi tidak berguna. Hah. Sensor malah bikin fantasiku makin liar saja. Ngek. Auk ah gelap.)

No comments:

Post a Comment