yang tahu rasa pedih itu hanya mata kami
yang lain hanya bisa merasa gumpalan-gumpalan debu
yang terbang lalu melekat pada dinding di mata mereka
sesuatu pasti tiba
pada masa yang tak dapat ditentukan
seperti warna merah di kalendermu
seketika aku pun rindu
pada apa yang disebut masa lalu
ketika kami memetik buah itu
--buah sebesar leunca, manis rasanya, dibungkus oleh.. (apa kau menyebutnya?)
baiklah, lupakan.
lupakan kalau kau pernah jatuh cinta pada belakang.
No comments:
Post a Comment