26.2.11

Ulang

Aku, kini mendiami tubuh ini. Tubuh yang tampaknya butuh, butuh onggokan daging yang dilahapnya utuh. Tubuh yang tumbuh, tumbuh dengan peluh. Kini, dengan mata ini, otakku berkata bahwa apa yang dilihat mata: telapak tangan pucat, kulit cokelat yang membalut tulang, bulu-bulu halus yang mendiami setiap pori, lalu mungkin tak ada lagi.

Aku, yang kini hidup, berpikir tentang mati.

Mati sekarang, lalu orang-orang sedih. Atau yang akan datang, di saat kita semua mati bersama. Kiamat.

Lalu, setelah pengadilan panjang, datanglah keputusan. Surga atau neraka.

***

Dalam sel-sel otakku, entah bagian mana, ada yang bekerja. Lalu ia berkata:

"Mungkin dulu, dulu, dulu, aku pernah hidup sebelum ini, ya dulu, dalam rupa yang lain. Dulu, sebelum aku yang sekarang, mungkin dulu aku adalah semut. Atau barangkali dulu aku rumput?"

Kata orang itu reinkarnasi.

Hihihi.

***

Lalu bumi, menua.
Hancur dan menguap.

Aku percaya, kiamat.
Aku percaya, surga dan neraka.

Aku imani.

Reinkarnasi, aku sukai.

No comments:

Post a Comment