saya tahu, saya sadar, jika keingintahuan ini hanya akan berakhir pada sebuah nyeri di bagian itu. bagian itu, bagian yang tak pernah dijangkau dan tak pernah terjangkau. namun, tetap saja keingintahuan itu lebih besar daripada kesadaran saya akan nyeri yag akan saya rasakan.
saya tahu siapa saya. saya tahu apa yang saya lihat. hanya saja, mungkin saya sekarang sedang lalai, lupa untuk benar-benar menggarisbawahi, menebalkan, dan memiringkan hal itu. ya, mungkin itu adalah pembelaan diri saya yang paling tepat. walau mungkin tak bisa kau terima.
menyadari itu mudah, tetapi mudahkah pengejawantahan kesadaran itu? tidak. tidak mudah. sangat tidak mudah. kesadaran, lebih sering mengawang-awang. terbang. sulit rasanya untuk mendarat di daratan yang tak pernah kaulihat.
tak pernah terlintas di benak saya untuk melakukan yang ia anjurkan. saya tahu, ia baik. ia tak mau saya tersakiti. namun semua itu terlalu berat. saya tidak bisa. dan mungkin sikap dan sifat itu bukan bagian dari diri saya. jadi, saya tidak bisa.
dan saya tetap menjadi diri saya. seperti biasa adanya. dengan lapang menerima segala apa yang akan saya terima. akan saya alami. akan saya rasakan. resiko memang. ya, daripada rusak.
dan saya tetap belum bisa memahami ini semua. belum, mungkin suatu saat saya akan memahami. dan benar-benar siap dan tak akan lupa untuk menggarisbawahi, menebalkan, dan memiringkan hal itu.
No comments:
Post a Comment